Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Suatu saat nanti, pasti kan kau tau | Dedi Ir

 
Dedi Ir

Suatu saat nanti, pasti kan kau tau.
Tentang bisikan angin yang lembut menyapa.
Diam-diam mengelus jiwa.
Menyisipkan makna yang tak tersuarakan kata.

Dalam tenang, di balik sunyi.
Ada ruang tanpa batas, tiada bertepi.
Tak terlihat, tapi terasa.
Diam yang merasuk hingga ke relung rasa.

Bahwa yang tenang, diam.
Mengandung cerita yang tak pernah padam.
Ia bukan hanya jeda antara bising.
Melainkan samudera luas, di mana kita tenggelam dalam dingin.

Mereka yang bicara, tak selalu mengerti.
Kadang sunyi lebih lantang dalam hati.
Seperti rembulan, setia dalam sunyi.
Menunggu fajar, tanpa janji.

Kau akan melihat, di balik ketenangan.
Ada kedalaman yang tak berujung.
Dalam diam, dalam tenang.
Tersembunyi makna, yang terpendam.

Diam yang paling mendalam.
Adalah kebebasan yang paling hakiki.
Dalam heningnya, kita kembali.
Pada diri.Pada sunyi yang abadi.

Tidak semua yang terlihat tenang itu dangkal. Justru, ketenangan dan diam sering kali menyimpan sesuatu yang dalam. Di balik tenang dan diam, terdapat makna yang tak selalu dapat diungkapkan dengan kata-kata. Dalam keheningan, kita menemukan kedalaman diri yang sejati, yang terkadang tak terlihat oleh dunia luar.

Mojokerto 3 September 2024

Keyword
Suatu saat juga pasti kan kau tau.
Bahwa yang tenang.
Diam Itu yang paling dalam.
Jangan bersedih.
Menggugah kesadaran akan makna ketenangan.
Ekspresi keheningan yang penuh makna.
Menggali kedalaman dalam keheningan.
Membawa pembaca merenung pada makna terdalam.
Struktur puisi terdiri dari bait, baris, dan suku kata.